Balada Anak Nelayan Part III

 



Bahar dan Sahabatnya saha Hari ini untuk pertama kali berjualan ikan, tanpa merasa malu dan canggung mereka terus berjalan kaki berkeliling kampung, hingga waktu Shalat ashar tiba mereka lalu bergantian sholat untuk menjaga ikan yang tinggal beberapa kilogram lagi…

Menjelang pukul lima sore dagangan yang mereka bawa sudah habis terjual lalu mereka kembali ke tanjung tempat pemilik ikan berada…

Wah paman tadi udah gak ada, mungkin udah pulang kerumah ya kata bahar kepada Saha sahabatnya.

Kalau gitu kita kerumahnya aja…jawab saha….lalu kedua sahabat ini bergegas melangkah kerumah paman pemilik ikan…

Ditengah perjalanan Bahar tertegun melihat sang Ibunda tercinta berlari dengan cepat kearah lain..bahar coba mengejar namun sang ibu terlalu cepat tanpa bisa dikejar olehnya, lalu beberapa saat kemudian ayahnya juga muncul dan menghampiri Bahar..

Nak kamu lihat ibumu kemana ….tadi ibu kearah jalan besar yah… coba bahar kejar tapi terlalu jauh, dan ibu juga berlari begitu cepat…

yah apa yang terjadi..

ayahnya tidak menjawab namun langsung bergegas pergi kearah jalan besar sambil teriakin anaknya…bahar pulang aja dulu ya nak….

lalu ayah Bahar menghilang di ujung aspal....

Bahar masih saja terdiam....seribu tanya dalam hatinya membuat prasangka yang tidak menentu ... dalam diamnya terdengar suara kecil disampingnya....

Berdoa kepada Allah Subhanahu wataala semoga semua akan baik saja....ucap saha pelan....

 

setelah menyelesaikan urusan dengan pemilik ikan dirumah bapak tersebut, mereka mendapatkan kelebihan hasil penjualan ikan untuk dibagi berdua dan pemilik ikan juga berpesan untuk datang lagi kapanpun mau...

 

hari semakin senja ayah bahar belum juga pulang kerumah.... tanpa merasa berat bahar lalu membersihkan rumah setelah itu berwudhu dan segera ke masjid...

saat sholat berjamaah selesai ia ikuti, bahar lalu menghampiri ustadz dan memohon untuk diizinkn berdua saha untuk ikut mengaji di antara magrib dan isya bersama kakak2 yg lebih dewasa darinya dengan alasan pingin bantu orang tua di siang hari dengan berjualan ikan...

Alhamdulillah sang ustadz membolehkan asalkan sungguh2 dan mau terus balajar.

ustadz...saya mulainya besok boleh ustadz ...

emang ada apa har...kan langsung ikut gak masalah kok....

ini ustadz lalu dengan pelan ia menceritakan masalah dalam keluarganya yg masih tanda tanya ..

baik kalau begitu kamu boleh pulang sekarang jika mau....

 baik ustadz.... saya izin langsung kerumah aja dulu .

setiba dirumah yg tidak seberapa jauh dari masjid, bahar merasa gembira karena ayahnya telah berada dalam rumah

 assalamualaikum....

 waalaikum salam nak jawab ayahnya....

masuk har....ada yg mau ayah sampaikan,.

gini nak ibumu pingin pulang kerumah kakek dulu karena ada masalah disana bahar gak usah sedih ya, insyaallah jika waktunya tiba ibumu akan pulang kok....

Bahar menganggukkan kepalanya namun batinya berkata ini hanya alasan ayah untuk menghibur hatinya saja...

Bahar yang duduk di kelas 6 Sd ini tergolong anak yg cerdas disekolahnya walau jarang mendapatkan rangking 1 namun peringkat 2 dikelas menjadi angka juara yg sering ia dapatkan...terkadang les sore menjadi tolak ukur sang guru untuk menilai muridnya yg memang tidak mampu diikuti bahar dengan sedikit mahar yg agak berat untuk ayahnya bayarkan.

                Selepas Pulang sekolah Bahar langsung menuju ke paman pemilik ikan,…kali ini bahar hanya seorang diri tanpa saha yang dilarang oleh orang tuanya untuk ukut berjualan ikan. Dengan mengganti seragam sekolahnya dari tas ranselnya bahar langsung memikul beberapa gantung ikan yang telah di timbang terlebih dahulu berat per gantungnya, kali ini hanya beberapa gantung aja yang ia bawa

Kembali bahar teriak ikan….ikan….

Hanpir 15 menit berjalan belum ada juga yang memanggil…dalam hati bahar pingin menangis sambil berdoa…ya allah mudahkan hamba mencari sezekimu yang halal ya robb….sambil berjalan bahan berpapasan dengan ibu pembeli ikan kemarin namun kali ini ibu tersebut berpakaian  rapi dengan  logo kementerian di lengan banjunya….

Eh….adik kemarin….jumpa lagi ma ibu….gimana ikananya udah ada yang beli belum…

Belum buk, udah 20 menit berjalan belum ada yang manggil….

Gini ibu mau beli tapi bawa kerubah ibu yang sekalian ada yang ibu mau omongin…

Baik bu kata bahar…

Sambil berjalan kerumah ibu tersebut,bahar bertanya…ibu dari kantor perikanan ya….

Ia…

Pantas kemarin ibu tau banyak tentang ikan….

Ibu tugasnya sebagai apa…

Ibu itu sebagai penyuluh Perikanan yang selalu mendata kebutuhan dan informasi apa aja tentang nelayan…nah kebetulan ada informasi buat adik….nanti dirumah aja ibu jelasin ya…

Mereka pun terus berjalan sambil terus bercakap-cakap,...

Adik namanya siapa.... kata ibu tadi setelah mempersilahkan bahar masuk kerumahnya...

nama saya bahar bu, saya tinggal di kampung nelayan yang tidak jauh dari sini.

Gini Bahar, dari kantor ibu ada pendataan untuk bantuan nelayan, kalau orang tua bahar kerjanya apa...

ayah kelaut bu, hanya beberapa hari yang lalu kapal ayah karam dihantam gelombang, jaring juga hanyut dan hilang dibawa arus....

wah ibu turut prihatin ya....kalau gitu nanti ibu bertemu dengan ayah bahar ya....besok kan hari minggu ibu nain kerumah bahar sambil incang-bincang dengan ayah bahar ya.... baik bu...

ibu tersebut lalu memberikan beberapa buluhan ribu untuk bahar untuk membeli 2 Kg ikan jualannya...

setelah itu bahar pamit dan berterima kasih atas suguhan ibu tersebut dan kembali melangkahkan kaki kecilnya menyusuri gang gang kecil dengan teriakan ikan....ikan.....




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PPS BUNGUS

"Balada Anak Nelayan" Cerita Bersambung Part 2

SOSIALISASI SIPALKA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS