"Balada Anak Nelayan" Cerita Bersambung Part 2
Petualangan Dimulai..
Siang Itu dibawah terik matahari udara pantai berhembus sepoi-sepoi terasa lembut dan nyaman dikulit….ditepi pantai dibawah pohon yang berdaun rindang, Bahar terduduk sambil tangan kecilnya mengaduk aduk pasir pantai yang ada dihadapannya…tak sadar ia telah duduk hampir satu jam lamanya di sana, ia masih asik memainkan sebatang kayu untuk mengoret oret pasir, entah apa yang dipikirkannya….
Bahar adalah anak tunggal dari orang tuannya yang bekerja sebagai nelayan, ia seorang anak kecil yang belajar bermimpi untuk membangun kampung dan keluargannya. Bahar mempunyai seorang sahabat bernama Saha, mereka bersama tinggal di kampung nelayan yang cukup jauh dari kota…
Masih memainkan tangan kecilnya di atas pasir.
bahar mengingat kembali kejadian semalam
Diurut, …. Diurut.. dan
diingat serta dibayangkan kejadian apa yang dialaminya bersama keluarganya …..
tidak terasa air matanya berlinang memikirkan orang tuanya
yang pasti merasa sedih dengan kehilangan satu-satunya alat mencari nafkah. Bahar mulai merasa sebagai seorang anak dia harus memiliki andil untuk keluarganya lalu tiba-tiba Bahar memiliki ide dimana Iya ingin menolong orang tuanya dengan meringankan beban dengan mencari uang sepulang sekolah nanti.
lalu mulailah Bahar menyusun rencana
apa yang akan ia lakukan dengan sedikit tersenyum, Bahar menghambur apa yang ada dihadapan nya….tumpukan pasir yang tadinya telah ia imainkan ditendangnya lalu ia pun berhambur kelaut menceburkan diri…
Sore itu selepas Sholat asar Bahar menuju kerumah Saha untuk mengajaknya menjalanjan misinya,
Assalamu alakum….om…. tante….panggilnya lalu pintu terbuka kecil dan seorang tua paruh baya keluar dari balik pintu rumah…eh Bahar….masuk nak ucap orang itu lalu bahar masuk dan mencium tangan ibu tersebut…ia adalah ibu Saha yang menganggap Bahar juga seperti Anak sendiri…mau kemana sore ini….gak pada ngaji…tidak bu ustadz lagi ke kota ada urusan jadi kami diliburkan dulu…oh…lalu ibu saha berteriak Pelan….saha….ini ada bahar…ibu kedalam dulu ya nak ucap ibu bahar sambil tersenyum dan berlalu kembali masuk kedalam ruangan rumahnya,
beberapa saat kemudian saha keluar sambil membawa segelas air dan sepiring kerupuk udang hasil karya sang ibu….wah kerupuk legend nih ucap bahar tersenyum….haha special nih buat sahabat terbaik…hehe jawab saha…
Gini….kejadian yang menimpa orang tuaku tentu tidak mudah bagi mereka, saya berniat mengajak saha untuk bekerja setiap pulang sekolah dengan mengambil ikan di tanjung tempat orang orang dari laut mendaratkan ikan….kan lumayan bisa buat nambah uang jajan dan membantu membeli keperluan orang tua kita….wah setuju Har….ucap saha kan lumayan tuh nanti kita minta ke ustadz untuk mindahin jadwal ngaji kita lepas Magrib aja…gimana….setuju ucap Bahar….lalu mereka tenggelam dalam cerita seputar sepak bola dan idola mereka sambil menghabiskan kerupuk udang yang ada dihadapannya.
Siang itu selepas pulang sekolah Saha dan Bahar sudah bertemu ditanjung tempat Nelayan mendaratkan Ikan…mereka lalu menuju ke salah seorang nelayan yang sedang duduk sambil sesekali tangannya mengibas ngibas tumpukan ikan dihadapannya….Assalamua alaikum Pak…..Pak ikannya gak dibawa kepasar…ucap bahar…tidak bahar ucap Bapak itu, Biasanya ada yang datang langsung kesini buat beli, eh gimana kabar ayahmu senoga udah sehat ya… alahmdulilah udah sehat pak tapi sementara bapak istrahat diruh dulu, Maaf Pak jual berapa ikannya…kalau Cakalang ini biasanya diambilnya Rp 10000/Kg, itu kalau lagi Sedikit tapi kalau ikan lagi banyak bisa Rp 5000 bahkan terkadang 2000 Rupiah per/Kg….kok bisa gitu om ucap saha….ia nak kalau ikan Banyak nelayan sini gak tau mau kemanakan Ikannya, ketimbang gak laku mending dijual harga murah….humm….coba ada kulkas raksasa ya om…ikannya bisa segar terus tuh jawab bahar sambil tertawa…betul tuh Bahar cap Bapak itu…Namanya tuh ColdStorage tempat pembekuan ikan biar awet tapi adanya jauh d Pelabuhan perikanan sana coba disini ada juga pasti harga tetap stagnan ucap Bapak penjual ikan….eh kalian ada apa nih tumben main kesini…ini om kemarin kan perahu ayahku kebalik saya bersama Saha lagi kepikiran buat membantu ayah dengan berjualan ikan keliling kampung barang kali ada yang beli…wah itu bagus gimana kalau ikan om aja kalian jualin ….itu dia om…kami berharap begitu serentak saha dan Bahar….
Ok...lalu Bapak tua tadi berjalan ke tumpukan batang pohon yang tumbang bekas abrasi pantai, mengambil sebatang kayu yang cukup kuat lalu membawanya ke Bahar dan saha…ini….ikannya kalian masukin dan gantung tali yang ada di mulut ikan ke kayu ini terus kalian pegang ujung kayu berdua kanan kirinya ya….om titipin ikan sebanyak 15 Kg harganya Rp 10.000/ Kg itu buat om sisanya naikin harga buat kalain, ini om pinjamin timbangan duduk sekalian….nanti sore kalian kesini lagi bawa ikannya habis maupun tidak ya….Baik om jawab bahar dan saha….
Mulailah petualangan saha dan bahar menjual ikan keliling….
Ikan…..Ikan….Ikan….jawab Bahar dan Saha….mereka berkeling ke kampung sebelah yang cukup jauh dari laut dengan berjalan kaki mereka terus teriak dan sesekali bercerita akan cita cita mereka…..ikan…ikan….terdengar di ujung jalan dari balik pohon seseorang memanggil…ikan Bu….jawab Bahar ia Nak…berapa sekilo ikannya…..12.000 Bu jawab saha…ikannya masih bagus gak…coba ibu lihat dulu yah….lalu ibu tersebut melirik mata dan membuka insang ikan tersebut untuk melihat warnanya …serta menindis daging pada badan ikan hum….masih merah insangnya dan masih lumayan keras dagingnya….wah ikannya masih lumayan segar ya berarti baru dari laut ya…..ucap ibu itu….adik adik ini tinggal di kampong nelayan ya…ia bu jawab Saha dan Bahar ini bu kebetulan nelayannya ditanjung belum lama mendaratkan ikan hasil dari kapalnya….wah kecil kecil udah pandai cari duit….kalian sekolah gak….sekolah bu..kelas berapa…kami udah kelas 6 dan sebentar lagi ujian…wah terus semangat ya…terus belajar dan jangan lupa ibadah….ibu minta 5 Kg….lalu bahar mengeluarkan timbangan duduk dari kantong kresek yang ditentengnya….ini buk 4 ekor ini seberat 5.5 Kg kalau dikurangin 1 ekor malah gak sampai 5 Kg…gimana bu…jawab saha…udah gitu aja biar ibu nambahin duitnya…lalu ibu tersebut nyerahin uang sebanyak Rp.70.000 lalu bahar mulai hitung..maaf bu semuanya hanya 66.000 kami tukar dulu kembaliannya ke warung ya bu….gak usah jawab ibu itu….buat jajan kalian aja….eh…ntar nak…ibu saranin lain kali kalau mau mutu ikan tetap terjaga diberi es ya…ikannya….gunakan wadah tetututup biar tetap dingin….baik bu…..terima kasih banyak….lalu bahar dan saha berlalu sambil memiirkan gimana caranya ya….pakai wadah berat….apalagi nambahin es..tuh lebih berat lagi….batin bahar… lalu mereka terus berkeliling sambil terus berteriak bergantian…ikan…ikan….
Bersambung ya…..
Komentar
Posting Komentar