AIR SENI ASN PPS BUNGUS DIPERIKSA BNNP SUMBAR

-
PPS Bungus,   Januari 2017
Dalam rangka mendukung program Pemerintah melalui Instruksi Presiden RI tentang program P4GN  (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba) di Indonesia khususnya dilingkungan Kantor Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus dilakukan tes urine. Tes urine dilaksanakan pada hari ini Selasa tanggal 17 Januari 2017 untuk seluruh pegawai baik ASN maupun Tenaga Kerja Kontrak (TKK) yang dilaksanakan diruangan rapat kantor PPS Bungus. Kegiatan ini terlaksana adalah berkat kerjasama antara PPS Bungus dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat dengan melibatkan empat orang personil dari BNNP  yang datang dari Kota Padang. Sebelum pengambilan air seni dan pengetesan sampel, pihak BNN terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta yang hadir tentang bahaya Norkoba terhadap generasi Bangsa, pencegahan, rehabilitasi/pengobatan dan jenis jenis Narkotika.    Sebanyak enam puluh Sembilan orang  yang  sudah dilakukan tes urine dari jumlah seluruh pegawai delapan puluh lima  orang, sisanya dua belas orang tenaga TKK  sudah melaksanakan tes urine sendiri dirumah sakit Bhayangkara Kota Padang sebagai persyaratan kelengkapan administrasi perpanjangan kontrak untuk tahun 2017 ini, sedangkan empat orang ASN belum  melaksanakan tes karena dinas luar dan dinas dalam.  Bagi yang belum melakukan tes urine tetap diwajibkan dengan cara datang sendiri memeriksakan urinnya kekantor BNNP dikota Padang. Dari seluruh hasil pemeriksaan yang sudah dilaksanakan untuk lima parameter pemeriksaan air seni pegawai yaitu Amphemine (Amp), Mct, Thc (ganja), Morfin, dan Benzo, hasilnya adalah Negative.  Demikian yang disampaikan oleh Elmalia, SH Kepala Seksi Dayamas BNN Provinsi Sumbar dihadapan Struktural PPS Hms.
Bungus.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PPS BUNGUS

-
Gambar
SEJARAH PPS BUNGUS Tahun dibangun : 1981 Sejarah PPS Bungus diawali dari Proyek Pembangunan dan Pengembangan Perikanan Sumatera atau lebih dikenal dengan nama “Sumatera Fisheries Development Project” (SFDP) yang dimulai sejak tahun 1981 dan selesai tahun 1989 dengan sumber dana berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB Loan 474-INO) sebesar US$ 9,3 Juta dan dana pendamping setiap Tahun Anggaran dari APBN. Pada periode ini SFDP telah berhasil membebaskan tanah seluas 14 Ha dan membangun beberapa fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Periode berikutnya, kegiatan SFDP berakhir dan dilanjutkan oleh UPT Direktorat Jenderal Perikanan yang disebut dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus berdasarkan SK. Mentan Nomor : 558/Kpts/OT.210/8/90 tanggal 4 Agustus 1990 (Vide Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara Nomor : B.590/I/90 tanggal 2 Juli 1990) dengan status eselon III/b. Perkembangan selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Mei
Baca selengkapnya

"Balada Anak Nelayan" Cerita Bersambung Part 2

-
Gambar
  Petualangan Dimulai.. Siang Itu dibawah terik matahari udara pantai berhembus sepoi-sepoi terasa lembut dan nyaman dikulit….ditepi pantai dibawah pohon yang berdaun rindang, Bahar terduduk sambil tangan kecilnya mengaduk aduk pasir pantai yang ada dihadapannya…tak sadar ia telah duduk hampir satu jam lamanya di sana, ia masih asik memainkan sebatang kayu untuk mengoret oret pasir, entah apa yang dipikirkannya…. Bahar adalah anak tunggal dari orang tuannya yang bekerja sebagai nelayan, ia seorang anak kecil yang belajar bermimpi untuk membangun kampung dan keluargannya. Bahar mempunyai seorang sahabat bernama Saha, mereka bersama tinggal di kampung nelayan yang cukup jauh dari kota… Masih memainkan tangan kecilnya di atas pasir. bahar mengingat kembali kejadian semalam Diurut, …. Diurut.. dan diingat serta dibayangkan kejadian apa yang dialaminya bersama keluarganya ….. tidak terasa air matanya berlinang memikirkan orang tuanya yang pasti merasa sedih dengan kehilangan satu-satunya
Baca selengkapnya

SOSIALISASI SIPALKA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS

-
Gambar
Dalam rangka penertiban kapal perikanan utamanya kapal dengan ukuran   5 GT keatas yang   berdomisili diwilayah perairan Sumatera Barat atau yang melakukan penangkapan ikan bahwa kedepannya   akan dilaksanakan Pendaftaran ulang bagi seluruh kapal melalui   Sitim Aplikasi yang dinamakan dengan   “SIPALKA “   atau Sistim Informasi Pendaftaran Kapal Perikanan yang berbasis Komputerisasi secara terintegrasi online.    Demikian disampaikan oleh   Kepala Subdirektorat   Pendaftaran Kapal Perikanan, Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Bpk.Syahril Abd Raup,ST, M.Si selaku narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Sipalka yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 9 dan 10 November 2016 diruang rapat PPS Bungus. Sosialisasi ini dihadiri oleh Kabid Operasional   dan Kesyahbandaran Faisal B.Aritonang,Kabag Tata Usaha, Kepala Seksi   dan seluruh staf   Kesyahbandaran dan Staf Operasional Pelabuhan serta petugas
Baca selengkapnya